BAB I
PENDAHULUAN
1.2 Latar Belakang
Dari
kesalahan-kesalahan yang dibuat oleh para siswa sehari-hari di dalam kelas,
para guru ingin memetik hikmah memperoleh manfaat yang berharga. Oleh karena
itu, maka sikap dan pandangan para guru terhadap kesalahan pada umumnya
simpatik, membantu dan non-permisif atau tidak serba membolehkan. Para guru
ingin memberikan bantuan yang paling relevan kepada siswa yang membutuhkan.
Dengan kata lain, para guru ingin meremedi kesalahan anak didik mereka agar
dapat berbahasa dengan baik dan benar sebagai sarana untuk keterampilan
berbahasa yang merupakan tujuan umum segala pengajaran bahasa.
Remedial merupakan sebuah istilah yang sebenarnya tidak begitu mengenakkan
didengar. Bagaimana tidak, siswa umumnya bersyukur jika tidak terkena remedial
ini. Remedial atau yang sering disebut juga perbaikan hasil belajar atau
“her” istilah lainnya adalah hal yang
tentunya tidak diinginkan oleh pendidik maupun siswa.
Namun bagaimana jika “terpaksa” harus terkena remedial? Ya,
Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) sebagai patokan minimal dari nilai yang tidak
terkena remedial. remedial.
Lalu muncullah sebuah pertanyaan, seberapa efektifkah remedial itu?
Hal ini dapat dijawab tergantung dari strata siswa tersebut. Pada sekolah dasar
umumnya sangat Jadi jika nilai siswa di bawah KKM maka dengan sangat terpaksa
siswa harus mengikuti tergantung pada tingkat kelas, yaitu kelas rendah dan
kelas tinggi.
1.2 Rumusan masalah
a. Apa yang dimaksud dengan remedial
?
b. Apa ciri-ciri pembelajaran remedial ?
c. Seberapa penting pembelajaran remedial dalam proses belajar mengajar ?
d. Apa prinsip pengajaran remedial ?
e. Bagaimana langkah mengidentifikasi siswa ?
f. Apa tujuan dan fungsi pembelajaran remedial ?
g. Apa saja metode pembelajaran remedial ?
1.3 Tujuan
Adapun tujuan penulisan dari makalah ini,
yaitu :
a. Untuk mengetahui apa
yang dimaksud denga pembelajaran remedial.
b.
Untuk mengetahui ciri-ciri pembelajaran remedial.
c. Untuk mengetahui pentingnya pembelajaran remedial dalam proses belajar mengajar.
d. Untuk mengetahui prinsip-prinsip pembelajaran remedial.
e. Untuk mengetahui cara mengidentifikasi siswa.
f.
Untuk mengetahui tujuan dan fungsi remedial.
g.
Untuk mengetahui metode dalam pembelajaran remedial.
h.
Untuk memenuhi tugas mata kuliah
Pendidikan Bahasa Indonesia SD 1 yang diberikan oleh Bapak Drs. H. Khairil
Anwar, M.Pd.
1.4 Metode Pengumpulan Data
Metode
penulisan yang penyusun gunakan adalah metode studi kepustakaan yakni melalui buku-buku
yang ada di perpustakaan yang sesuai dengan permasalahan yang diangkat dan sebagai
bahan penunjang yang lain kami mengunduh materi dari internet. Kemudian dipelajari
oleh penulis dan dituangkan dalam makalah ini.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Remedial
Ditinjau dari arti
kata, “remedial” berarti “sesuatu yang berhubungan dengan perbaikan”. Dengan
demikian pengajaran remedial adalah suatu bentuk pengajaran yang
bersifat penyembuhan atau bersifat perbaikan. Pengajaran remedial merupakan
bentuk kasus pengajaran, yang bermaksud membuat baik atau menyembuhkan.
Sebagaimana pengerian
pada umumnya proses pengajaran bertujuan agar murid dapat mencapai hasil
belajar yang optimal, jika ternyata hasil belajar yang dicapai tidak memuaskan
berarti murid masih dianggap belum mencapai hasil belajar yang diharapkan
sehingga diperlukan suatu proses pengajaran yang dapat membantu murid agar
tercapai hasil belajar seperti yang diharapkan.
Proses pengajaran
remedial ini sifatnya lebih khusus karena disesuaikan dengan karakteristik
kesulitan belajar yang dihadapi murid. Proses bantuan lebih ditekankan pada
usaha perbaikan cara mengajar, menyesuaikan materi pelajaran, arah belajar dan
menyembuhkan hambatan-hambatan yang dihadapi. Jadi dalam pengajaran remedial
yang diperbaiki atau yang disembuhkan adalah keseluruhan proses belajar
mengajar yang meliputi metode mengajar, materi pelajaran, cara belajar, alat
belajar dan lingkunagn turut mempengaruhi proses belajar mengajar. Melalui
pengajaran remedial, murid yang mengalami kesulitan belajar dapat diperbaiki
atau disembuhkan sehingga dapat mencapai hasil yang diharapkan sesuai dengan
kemampuan. Kesulitan
belajar yang dihadapi murid mungkin beberapa mata pelajaran atau satu mata
pelajaran atau satu kemampuan khusus dari mata pelajaran tertentu. Penyembuhan
ini mungkin mencakup sebagian aspek kepribadian atau sebagian kecil saja.
Demikian
pula proses penyembuhan, ada yang dalam jangka waktu lama atau dalam waktu
singkat. Hal ini tergantung pada sifat, jenis dan latar belakang kesulitan
belajar yang dihadapi murid.
Dari
uraian di atas dapat disimpulkan bahwa pengajaran remedial sebagai bentuk
khusus pengajaran yang bertujuan untuk memperbaiki sebagian atau seluruh
kesulitan belajar yang dihadapi oleh murid. Perbaikan diarahkan untuk mencapai
hasil belajar yang optimal sesuai dengan kemampuan masing-masing melalui
perbaikan keseluruhan proses belajar mengajar dan keseluruhan kepribadian
murid.
2.2 Ciri-ciri pengajaran remedial
Ciri-ciri
pengajaran remedial dapat dijelaskan sebagai berikut:
- Pengajaran remedial dilaksanakan setelah diketahui kesulitan belajarnya dan kemudian diberikan pelayanan khusus sesuai dengan sifat, jenis dan latar belakangnya.
- Dalam pengajaran remedial tujuan instruksional disesuaikan dengan kesulitan belajar yang dihadapi murid.
- Metode yang digunakan pada pengajaran remedial bersifat diferensial, artinya disesuaikan dengan sifat, jenis dan latar belakang kesulitan belajarnya.
- Alat-alat yang dipergunakan dalam pengajaran remedial lebih bervariasi dan mungkin murid tertentu lebih memerlukan alat khusus tertentu. Misalnya: penggunaan tes diagnostik, sosiometri dan alat-alat laboratorium.
- Pengajaran remedial dilaksanakan melalui kerjasama dengan pihak lain. Misalnya: pembimbing, ahli dan lain sebaginya.
- Pengajaran remedial menuntut pendekatan dan teknik yang lebih diferensial, maksudnya lebih disesuaikan dengan keadaan masing-masing pribadi murid yang dibantu. Misalnya: pendekatan individualisme.
- Dalam pengajaran remedial, alat evalusi yang dipergunakan disesuaikan dengan kesulitan belajar yang dihadapi murid.
2.3 Pentingnya Pengajaran Remedial dalam Proses Berlajar Mengajar.
Pengajaran remedial mempunyai peranan penting
dalam keseluruhan proses belajar mengajar, khususnya dalam mencapai hasil
belajar yang optimal. Pengajaran remedial merupakan pelengkap dari proses
pengajaran secara keseluruhan. Beberapa alasan pentingnya pengajaran remedial,
dapat dilihat dari berbagai segi, yaitu:
1.
Warga Belajar
Warga belajar (murid) ternayat masih banyak
yang mendapatkan nilai prestasi belajar kurang.
Misalnya: rata-rata yang dicapai masih jauh di bawah ukuran yang diharapkan.
Kenyataan menunjukkan pula bahwa setiap murid mempunyai perbedaan individual
dalam proses belajarnya. Ada yang berkemampuan tinggi, sedang ada pula yang
rendah, sedang-sedang saja, lambat dan cepat. Di samping itu setiap murid
mempunyai pengalaman dan latar belakang yang berbeda satu dengan yang lainnya. Di dalam proses belajar mengajar pada umumnya,
guru menggunakan pendekatan yang sama, kadang-kadang melupakan perbedaan
individual sehingga keunikan setiap pribadi murid kurang mendapatkan pelayanan.
Hal ini dapat mengakibatkan murid mengalami kesulitan belajar. Apabila murid
dapt kesempatan belajar sesuai dengan pribadinya diharapkan ia dapat mencapai
prestasi belajar yang optimal sesuai dengan kemampuannya. Atas dasar hal
tersebut pengajaran remedial sangat diperlukan untuk membantu setiap pribadi
murid agar mendapat kesempatan memperoleh prestasi belajar yang memadai sesuai
dengan kemampuannya.
2.
Pendidik dan Pengajar
Pada dasarnya guru bertanggug jawab atas
keseluruhan proses pendidikan di sekolah. Hal ini berarti bahwa guru harus
bertanggung jawab terhadap pencapaian tujuan pendidikan melalui pencapaian
tujuan institusional, tujuan kutikuler dan tujuan instruksional. Kenyataan
menunjukkan bahwa murid sebagai individu mempunyai perbedaan-perbedaan.
Perbedaan itu berakibat pula pada keberhasilan
murid dalam belajar. Terhadap murid yang belum berhasil, seorang guru
bertanggung jawab untuk membantu. Supaya bantuan yang diberikan kepada murid
dapat berhasil guna, maka harus melalui suatu proses diagnosis dan diakhiri
dengan pengajaran remedial. Berhasil tidaknya seorang guru, dapat dilihat dalam
kemampuannya melaksanakan proses belajar mengajar yang sebaik-baiknya, sehingga
semua murid dapat mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
Dalam melaksanakan tugas, peranan seorang guru
bukan hanya sekedar penyampai pengetahuan kepada murid tetapi juga mempunyai
peranan sebagai pembimbing yang harus dapat membantu murid memahami dirinya dan
mampu mengatasi hambatan-hambatan di dalam dirinya. Dalam kaitan inilah
pengajaran remedial merupakan salah satu upaya yang dapat dilaksanakan oleh
seorang guru dalam memberikan peluang besar bagi setiap murid untuk dapat mencapai
prestasi belajar secara optimal dan maksimal.
3. Proses Belajar
Ditinjau dari segi pengertian proses belajar
mengajar, pengajaran remedial diperlukan dalam melaksanakan proses belajar
mengajar yang sebenarnya. Pada dasarnya belajar yang sesungguhnya dapat
diartikan sebagai sesuatu proses perubahan tingkah laku secara keseluruhan.
Adanya gejala kesulitan belajar merupakan
indikasi belum adanya perubahan tingkah laku secara keseluruhan, oleh karena
itu masih diperlukan proses belajar mengajar khusus yang dapat membantu
pencapaian keseluruhan perubahan tingkah laku sebagai hasil belajar. Dengan
demikian dapat dipahami bahwa pengajaran remedial mempunyai peranan yang
penting terhadap keberhasilan proses belajar mengajar secara keseluruhan.
4.
Pelayanan Bimbingan
Pada dasarnya pelaksanaan
pelayanan bimbingan dan konseling merupakan kelengkapan dari keseluruhan proses
pendidikan. Melalui pelayanan ini diharapkan setiap murid dapat memahami
dirinya, memahami kelebihan dan kelemahannya serta harus mampu mengarahkan
dirinya untuk mencapai perkembangan yang optimal.
Untuk melaksanakan pelayanan bimbingan dan
konseling yang sebaik-baiknya, pengajaran remedial merupakan salah satu bentuk
pelayanan bimbingan dan konseling melalui interaksi belajar mengajar. Dengan
demikian pengajaran remedial menunjang pelaksanaan bimbingan dan konseling dan
sebaliknya pelaksanaan bimbingan dan konseling dapat menunjang pelaksanaan
pengajaran remedial.
2.4 Prinsip pembelajaran remedial
Pada dasarnya proses,
pelaksaan pengajaran remedial serupa dengan proses belajar-mengajar biasa (reuler).
Namun perbedaannya terletak pada 2 prinsip /karakteritis berikut:
1.
Tujuan pembelajaran
lebih diarahkan pada peningkatan prestasi belajar siswa, baik secara kualitatif
maupun kuantitatif, sehingga setidak-tidaknya dapat memenuhi kriteria
keberhasilan minimal yang dapat diterima atau meningkatkan kemampuan
penyesuaian kembali, baik terhadap dirinya maupun lingkunganya.
2. Strategi pendekatan (termasuk di dalamnya metode, teknik, materi, progam,
bentuk/jenis tugas, dan lain-lainnya) lebih ditekankan pada pnyensuaian
keragaman kondisi obyektif yang dapat dipandang sebagai modifikasi dari proses
belajar biasa. Keragaman obyektif yang dimaksud dalam hal ini, seprerti
kapasitas umum/khusus, motivasi, minat, aspirasi, pengetahuan, keterampilan
dasar/prasaratan, sikap kebiasaan, kematangan/kesiapan, dan sebagainya.
Sedangkan yang termasuk dalam modifikasi dalam hal ini antara lain pengulangan,
percepatan, pengayatan, dan penggantian/subtitusi.
2.5 Langkah-langkah mengidentifikasi siswa
Program remedial akan
berhasil dengan baik jika didahului oleh upaya guru mengidenfikasi kesulitan belajar siswa dengan baik.
Adapun langkah-langkah mengidentifikasi siswa sebagai berikut:
1.
Menandai murid dalam satu
kelas atau satu kelompok yang diduga mengalami kesulitan belajar, baik secara
umum maupun khusus dalam mata pelajaran tertentu.
2. Cara menentukan ialah membandingkan siswa dalam kelompoknya atau dengan kriteria tingkat keberhasilan yang telah ditetapkan untuk suatu
mata pelajaran atau untuk bahan tertentu.
3. Berbagai teknik dapat ditempuh, antara lain :
·
Meneliti nilai ulangan
yang terdapat dalam buku laporan rapot), lalu dibandingkan dengan rata-rata
kelasnya.
·
Menganalisis hasil
ulangan yang telah dibuatnya dengan melihat tipe kesalahan yang telah
dibuatnya.
·
Mengobservasi siswa
dalam proses belajar di kelas.
·
Memeriksa buku catatan
pribadi yang ada pada petugas BP atau guru kelas.
2.6 Tujuan dan Fungsi Pengajaran Remedial
·
Tujuan Pengajaran Remedial
Tujuan pengajaran remedial sebenarnya tidak
berbeda dengan tujuan pangajaran pada umumya, yaitu agar murid dapat mencapai
prestasi belajar sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan. Secara khusus
pengajaran remedial bertujuan agar murid yang mengalami kesulitan belajar dapat
mencapai prestasi belajar yang diharapkan melalui proses penyembuhan atau
perbaikan, baik segi proses belajar mengajar maupun kepribadian murid.
Tujuan pengajaran remedial secara terinci
adalah agar murid dapat:
1.
Memahami dirinya, khususnya yang menyangkut
prestasi belajar meliputi segi kekuatan, kelemahan, jenis dan sifatnya.
2.
Memperbaiki cara-cara belajar kea rah yang
lebih baik sesuai dengan kesulitan yang dihadapi.
3.
Memilih materi dan fasilitas belajar secara
tepat untuk mengatasi kesulitan belajarnya.
4.
Mengembangkan sikap-sikap dan kebiasaan baru
yang dapat mendorong tercapainya hasil belajar yang lebih baik.
5.
Mengatasi habatan-hambatan belajar yang lebih
baik.
6.
Melaksanakan tugas-tugas belajar yang diberikan
·
Fungsi Pengajaran Remedial
Berdasarkan pengertian
sebagaimana telah dikemukakan di atas, jelas bahwa pengajaran remedial
mempunyai fungsi yang amat penting dalam keseluruhan proses belajar mengajar.
Adapun beberapa fungsi pengajaran remedial adalah sebagai berikut:
1.
Fungsi korektif
Pengajaran remedial mempunyai fungsi korektif,
artinya melalui pengajaran remedial dapat diadakan pembentukan atau perbaikan
terhadap sesuatu yang dianggap masih belum mencapai apa yang diharapkan dalam
keseluruhan proses belajar mengajar. Hal-hal yang diperbaiki
melalui pengajaran remedial anatara lain meliputi perumusan tujuan
a.
Penggunaan metode mengajar
b.
Cara-cara belajar
c.
Materi dana alat pelajaran
d.
Evaluasi
e.
Segi-segi pribadi murid
Dalam perbaikan terhadap hal-hal tersebut di
atas, maka prestasi belajar murid beserta faktor-faktor
yang mempengaruhi dapat diperbaiki.
2.
Fungsi
penyesuaian
Yang dimaksud penyesuaian adalah agar dapat
membantu murid untuk menyesuaikan dirinya terhadap tuntutan kegiatan belajar.
Murid dapat belajar sesuai dengan keadaan dan kemampuan pribadinya sehingga
mempunyai peluang besar untuk memperoleh prestasi belajar yang lebih baik.
Tuntuan belajar yang diberikan murid telah disesuaikan denan sifat jenis dan
latar belakang kesulitannya sehingga murid diharapkan lebih terdorong untuk
belajar.
3.
Fungsi pemahaman
Fungsi pemahaman adalah agar pengajaran
remedial memunkinkan guru, murid dan pihak lain dapat memeperoleh pemahaman
yang lebih memahami dirinya dan segala aspeknya. Begitu pula guru dan
pihak-pihak lainnya dapat lebih memahami akan keadaan pribadi murid.
4.
Fungsi
pengayaan
Fungsi pengayaan dimaksud agar pengajaran
remedial dapat memperkaya proses belajar mengajar. Bahan pelajaran yang tidak
disampaikan dalam pengajaran regular, dapat iperoleh melalui pengajaran
remedial. Pengayaan lain adalah dalam segi metode dan alat yang dipergunakan
dalam pengajara remedial. Dengan demikian, diharapkan hasil yang diperoleh
murid dapat lebih banyak, lebih luas dan lebih dalam sehingga hasil belajarnya
lebih kaya.
5.
Fungsi
terapeutik
Dengan pengajaran remedial secara langsung atau
tidak langsung dapat menyembuhkan atau memperbaiki kondisi kepribadian dapat
menunjang pencapaian prestasi belajar, demikian pula sebaliknya.
6.
Fungsi
akselerasi
Fungsi akselerasi adalah agar pengajaran
remedial dapat mempercepat proses belajar baik dalam arti waktu maupun materi.
Misalnya murid yang tergolong lambat dalam belajar, dapat dibantu lebih cepat
proses belajarnya melalui pengajaran remedial.
2.7 Macam-macam Metode Pembelajaran Remedial
Metode mengajar dapat
diartikan sebagai suatu cara yang harus dilalui untuk menyajikan bahan
pengajaran agar tercapai tujuan pengajaran. Hakekat tujuan adalah merupakan
petunjuk bagi guru untuk memilih satu atau serangkaian metode yang efektif.
Dengan demikian maka metode mengajar adalah:
·
merupakan salah satu komponen dari proses belajar
mengajar
·
merupakan alat mencapai tujuan, yang didukung oleh
alat-alat bantu mengajar
·
merupakan kebutuhan dalam suatu sistem pendidikan.
Adapun faktor-faktor yang
harus dipertimbangkan dalam pemilihan dan penggunaan metode mengajar secara
efektif adalah:
1.
Tujuan pengajaran
Kegiatan belajar mengajar
merupakan kegiatan bertujuan, yang terikat dan terarah pada tujuan serta
dilaksanakan untuk mencapai suatu tujuan.
2.
Bahan pengajaran
Bahan pengajaran merupakan
materi yang perlu diberikan atau dipelajari siswa agar tujuan yang telah ditetapkan
dapat dicapai.
3.
Guru/pendidik
Tugas guru paling utama
adalah mengajar dan mendidik. Sebagai pengajar guru merupakan medium atau
perantara aktif antara murid dan ilmu pengetahuan.
Dalam melaksanakan
tugasnya, guru harus mampu memilih dan menggunakan metode yang tepat, maka guru
perlu mempertimbangkan kemampuannya dalam hal penguasaan terhadap berbagai
metode mengajar.
4.
Anak didik
Anak didik dalam proses
belajar mengaja dapat sebagai obyek dan subyek dalam proses pengajaran.
5.
Situasi mengajar
Maksudnya situasi atau
sekitar di mana siswa sedang melaksanakan kegiatan belajar, juga menuntut
metode yang berlainan sesuai dengan yang diperlukan.
Metode pengajaran remedial
merupakan metode yang dilaksanakan dalam keseluruhan kegiatan bimbingan
kesulitan belajar mulai dari langkah-langkah identifikasi kasus sampai dengan
langkah tindak lanjut. Beberapa metode yang dapat dilaksanakan dalam pengajaran
remedial yaitu:
1.
Metode Pemberian Tugas
Merupakan metode yang
dilakukan guru dengan memberikan tugas-tugas tertentu kepada murid baik secara
kelompok maupun secara individual, kemudian diminta pertanggung jawaban atas
tugas-tugas tersebut. Adapun penetapan jenis dan sifat tugas yang diberikan
disesuaikan dengan jenis, sifat dan latar belakang kesulitan belajar yang dihadapi.
·
Hal-hal yang harus diperhatikan guru dalam memberikan
tugas kepada murid, yaitu:
a.
jika tugas yang diberikan bermaksud untuk mengenal kasus
dan mendiagnosis kesulitan belajar, hendaknya ditetapkan secara jelas cara-cara
mengerjakan tugas dan patokan penilaian tugas, sehingga dapat dengan mudah
mengenal kasus dan menetapkan jenis serta sifat kesulitan belajar.
b.
jika metode pemberian tugas digunakan sebagai bentuk
bantuan, maka perlu diperhatikan langkah-langkah:
1.
menetapkan jenis tugas yang akan diberikan sesuai dengan
kesulitan yang dihadapi.
2.
menetapkan sifat tugas yang akan diberikan untuk
individual atau kelompok.
3.
membuat petunjuk yang jelas tentang cara pengerjaan
tugas.
4.
selama tugas dikerjakan perlu diadakan pengamatan secara
cermat.
5.
membuat patokan-patokan penilaian.
6.
mengadakan penilaian secara cermat setelah tugas
diselesaikan.
2.
Metode Diskusi
Metode diskusi adalah
suatu proses pendekatan dari murid dalam memecahkan berbagai masalah secara
analitis ditinjau dari berbagai titik pandangan.
Dalam pengajaran remedial,
metode diskusi dapat digunakan sebagai salah satu metode dengan memanfaatkan
interaksi antar individu dalam kelompok untuk memperbaiki kesulitan belajar.
Peranan guru dalam diskusi adalah merangsang dan mengarahkan jalannya diskusi.
·
Langkah-langkah pelaksaan metode diskusi
1.
tetapkan dengan pasti bahwa metode diskusi dapat
digunakan sebagai salah satu metode pengajaran remedial
2.
menetapkan materi yang didiskusikan serta langkah-langkah
yang akan ditempuh
3.
menetapkan tujuan yang akan dicapai melalui diskusi
tersebut
4.
tetapkan siapa yang akan dibantu dengan diskusi tersebut,
apakah seorang murid atau sekelompok murid dengan kesulitan belajar tertentu
5.
membentuk kelompok diskusi dan menjelaskan kepada peserta
diskusi tentang langkah-langkah dan hasil yang akan dicapai dalam diskusi
6.
tetapkan alat-alat atau sarana yang diperlukan
7.
berikan arahan dan dorongan selama diskusi berlangsung
8.
membuat pedoman observasi untuk menilai jalannya diskusi
9.
melakukan penilaian pada akhir diskusi untuk memperoleh gambaran
keberhasilan diskusi
10.
menetapkan kegiatan sebagai tindak lanjut
3.
Metode Tanya Jawab
Metode tanya jawab
merupakan bentuk interaksi langsung secara lisan antara guru dengan murid.
Berdasarkan jenis dan
sifat kesulitan yang dihadapi murid, maka tujuan pengajaran remedial adalah:
a.
untuk membantu murid mengenal dirinya secara lebih
mendalam
b.
membantu murid mengenali kelebihan dan kekurangannya
c.
membantu murid memperbaiki cara belajarnya
·
Faktor-faktor yang perlu dipertimbangkan dalam
pelaksanaan metode tanya jawab
a.
menetapkan metode tanya jawab sebagai metode yang tepat
b.
menguasai teknik-teknik bertanya sebagai cara bertanya
yang bersifat penyembuhan
c.
menciptakan suasana terbuka, menyenangkan dan hubungan
yang penuh pengertian dan pemahaman
d.
menetapkan tujuan sebagai patokan keberhasilan
e.
melakukan penilaian selama dan akhir tanya jawab
f.
membuat penilaian selama tindak lanjut tanya jawab
4.
Metode Kerja Kelompok
Metode kerja kelompok
adalah penyajian dengan cara pemberian tugas-tugas untuk mempelajari sesuatu
kepada kelompok-kelompok belajar yang sudah ditentukan dalam rangka mencapai
tujuan. Dalam kerja kelompok yang terpenting adalah interaksi antar anggota
kelompok dan dari interaksi ini diharapkan akan terjadi perbaikan pada diri
murid yang mengalami kesulitan dalam belajar.
·
Langkah-langkah dalam kegiatan kelompok
1.
Tetapkan sekelompok murid yang mengalami kesulitan
belajar, dalam hal apa kesulitan itu terjadi dan apa latar belakangnya.
2.
Tetapkan karakteristik hubungan sosial murid yang
mengalami kesulitan belajar. Misal: dengan siapa ia sering bergaul, dll
3.
Tetapkan jenis kegiatan kelompok yang akan dilakukan.
4.
Membentuk kelompok dengan memperhatikan besarnya
kelompok, ciri-ciri anggota kelompok dan pemimpin kelompok.
5.
Penjelasan tentang tata kerja kegiatan kelompok.
6.
Pelaksanaan kegiatan kelompok.
7.
Evaluasi kegiatan kelompok.
8.
Tindak lanjut kegiatan.
5.
Metode Tutor Sebaya
Tutor sebaya adalah
seorang murid atau beberapa murid yang ditunjuk dan ditugaskan untuk membantu
murid tertentu yang mengalami kesulitan belajar. Murid yang dipilih sebagai
tutor adalah murid yang tergolong dalam prestasi belajarnya baik dan mempunyai
hubungan sosial baik dengan teman-temannya, terutama dengan murid yang
mengalami kesulitan belajar.
6.
Metode Pengajaran Individual
Pengajaran individual adalah suatu bentuk proses belajar
mengajar yang dilakukan secara individual, artinya dalam bentuk interaksi
antara guru dengan seorang murid secara individual. Untuk melaksanakan
pengajaran individual dalam pengajaran remedial, maka guru dituntut memiliki
kemampuan sebagai pembimbing (misal: ulet, sabar, bertanggung jawab, menerima,
memahami, disenangi, dsb), mampu menciptakan suasana sedemikian rupa sehingga
dalam proses pengajaran terjadi interaksi yang bersifat membantu.
PENUTUP
3.1 Kesimpulan dan saran
·
pengajaran remedial adalah
suatu bentuk pengajaran yang bersifat penyembuhan atau bersifat perbaikan.
·
Ciri-ciri pengajaran remedial dapat dijelaskan
sebagai berikut:
Pengajaran remedial dilaksanakan setelah diketahui kesulitan
belajarnya, tujuan instruksional disesuaikan dengan kesulitan
belajar yang dihadapi murid, metode yang digunakan pada pengajaran remedial bersifat diferensial, alat-alat yang
dipergunakan dalam pengajaran remedial lebih bervariasi, pengajaran
remedial dilaksanakan melalui kerjasama dengan pihak lain, menuntut pendekatan dan teknik yang lebih diferensial, dan alat evalusi yang dipergunakan disesuaikan dengan kesulitan belajar yang
dihadapi murid.
·
Pentingnya pengajaran remedial, dapat dilihat dari
berbagai segi, yaitu: warga
Belajar (murid), pendidik atau pengajar, proses belajar, dan pelayanan bimbingan.
·
Ada 2 prinsip pembelajaran remedial yaitu, tujuan
pembelajaran lebih diarahkan pada peningkatan prestasi belajar siswa dan
strategi pendekatan.
·
Tujuan pengajaran remedial yaitu agar murid
dapat mencapai prestasi belajar sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan.
·
Metode yang digunakan dalam pembelajaran remedial
yaitu, metode pemberian tugas, metode diskusi, metode kerja kelompok, metode
tutor sebaya, dan metode pengajaran individual.
KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmaanirrahiim
Puji dan syukur
kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat, taufik serta
hidayah-NYA, sehingga tim kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Remedial Pembelajaran Bahasa Indonesia di Kelas Rendah” ini dengan baik dan tepat pada waktunya.
Kami
mengucapkan banyak terima kasih atas bantuan, bimbingan dan arahan dari
berbagai pihak. Pada kesempatan ini dengan segala kerendahan hati, kami
menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua rekan-rekan
kelompok dan dosen pembimbing.
Kami menyadari
bahwa dalam penulisan makalah ini banyak sekali kekurangan dan masih jauh dari
kesempurnaan baik dari segi bahasa maupun susunan penulisannya. Hal ini
disebabkan oleh kemampuan dan pengalaman tim kami yang terbatas. Oleh karena
itu, kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun demi
perbaikan untuk langkah-langkah selanjutnya.
Akhirnya kami mengucapkan
terima kasih yang sedalam-dalamnya kepada semua pihak yang telah terkait.
Semoga segala bantuan, bimbingan dan arahan yang diberikan mendapat ganjaran
yang berlipat ganda dari Allah SWT.
Banjarmasin, 11
Mei 2012
Tim Penyusun
Kelompok 10
DAFTAR ISI
1.1 Latar
Belakang
1.2 Rumusan
masalah
1.3 Tujuan
Daftar Pustaka
izin cP
BalasHapusthanks,
BalasHapus