Jumat, 08 Juni 2012

makalah remedial untuk SD

BAB I

PENDAHULUAN

                         

1.2 Latar Belakang  

Dari kesalahan-kesalahan yang dibuat oleh para siswa sehari-hari di dalam kelas, para guru ingin memetik hikmah memperoleh manfaat yang berharga. Oleh karena itu, maka sikap dan pandangan para guru terhadap kesalahan pada umumnya simpatik, membantu dan non-permisif atau tidak serba membolehkan. Para guru ingin memberikan bantuan yang paling relevan kepada siswa yang membutuhkan. Dengan kata lain, para guru ingin meremedi kesalahan anak didik mereka agar dapat berbahasa dengan baik dan benar sebagai sarana untuk keterampilan berbahasa yang merupakan tujuan umum segala pengajaran bahasa.
Remedial merupakan sebuah istilah yang sebenarnya tidak begitu mengenakkan didengar. Bagaimana tidak, siswa umumnya bersyukur jika tidak terkena remedial ini. Remedial atau yang sering disebut juga perbaikan hasil belajar atau “her”  istilah lainnya adalah hal yang tentunya tidak diinginkan oleh pendidik maupun siswa.
Namun bagaimana jika “terpaksa” harus terkena remedial? Ya, Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) sebagai patokan minimal dari nilai yang tidak terkena remedial. remedial.
Lalu muncullah sebuah pertanyaan, seberapa efektifkah remedial itu? Hal ini dapat dijawab tergantung dari strata siswa tersebut. Pada sekolah dasar umumnya sangat Jadi jika nilai siswa di bawah KKM maka dengan sangat terpaksa siswa harus mengikuti tergantung pada tingkat kelas, yaitu kelas rendah dan kelas tinggi.

1.2  Rumusan masalah

a.       Apa yang dimaksud dengan  remedial ?
b.      Apa ciri-ciri pembelajaran remedial ?
c.       Seberapa penting pembelajaran remedial dalam proses belajar mengajar ?
d.      Apa prinsip pengajaran remedial ?
e.       Bagaimana langkah mengidentifikasi siswa ?
f.       Apa tujuan dan fungsi pembelajaran remedial ?
g.      Apa saja metode pembelajaran remedial ?

1.3 Tujuan

Adapun tujuan penulisan dari makalah ini, yaitu :
a.       Untuk mengetahui apa yang dimaksud denga pembelajaran remedial.
b.      Untuk mengetahui ciri-ciri pembelajaran remedial.
c.       Untuk mengetahui pentingnya pembelajaran remedial dalam proses belajar mengajar.
d.      Untuk mengetahui prinsip-prinsip pembelajaran remedial.
e.       Untuk mengetahui cara mengidentifikasi siswa.    
f.       Untuk mengetahui tujuan dan fungsi remedial.
g.      Untuk mengetahui metode dalam pembelajaran remedial.
h.      Untuk memenuhi tugas mata kuliah Pendidikan Bahasa Indonesia SD 1 yang diberikan oleh Bapak Drs. H. Khairil Anwar, M.Pd.

1.4 Metode Pengumpulan Data

Metode penulisan yang penyusun gunakan adalah metode studi kepustakaan yakni melalui buku-buku yang ada di perpustakaan yang sesuai dengan permasalahan yang diangkat dan sebagai bahan penunjang yang lain kami mengunduh materi dari internet. Kemudian dipelajari oleh penulis dan dituangkan dalam makalah ini.









BAB II

PEMBAHASAN


2.1 Pengertian Remedial

Ditinjau dari arti kata, “remedial” berarti “sesuatu yang berhubungan dengan perbaikan”. Dengan demikian pengajaran remedial  adalah suatu bentuk pengajaran yang bersifat penyembuhan atau bersifat perbaikan. Pengajaran remedial merupakan bentuk kasus pengajaran, yang bermaksud membuat baik atau menyembuhkan.
Sebagaimana pengerian pada umumnya proses pengajaran bertujuan agar murid dapat mencapai hasil belajar yang optimal, jika ternyata hasil belajar yang dicapai tidak memuaskan berarti murid masih dianggap belum mencapai hasil belajar yang diharapkan sehingga diperlukan suatu proses pengajaran yang dapat membantu murid agar tercapai hasil belajar seperti yang diharapkan.
Proses pengajaran remedial ini sifatnya lebih khusus karena disesuaikan dengan karakteristik kesulitan belajar yang dihadapi murid. Proses bantuan lebih ditekankan pada usaha perbaikan cara mengajar, menyesuaikan materi pelajaran, arah belajar dan menyembuhkan hambatan-hambatan yang dihadapi. Jadi dalam pengajaran remedial yang diperbaiki atau yang disembuhkan adalah keseluruhan proses belajar mengajar yang meliputi metode mengajar, materi pelajaran, cara belajar, alat belajar dan lingkunagn turut mempengaruhi proses belajar mengajar. Melalui pengajaran remedial, murid yang mengalami kesulitan belajar dapat diperbaiki atau disembuhkan sehingga dapat mencapai hasil yang diharapkan sesuai dengan kemampuan. Kesulitan belajar yang dihadapi murid mungkin beberapa mata pelajaran atau satu mata pelajaran atau satu kemampuan khusus dari mata pelajaran tertentu. Penyembuhan ini mungkin mencakup sebagian aspek kepribadian atau sebagian kecil saja.
Demikian pula proses penyembuhan, ada yang dalam jangka waktu lama atau dalam waktu singkat. Hal ini tergantung pada sifat, jenis dan latar belakang kesulitan belajar yang dihadapi murid.
Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa pengajaran remedial sebagai bentuk khusus pengajaran yang bertujuan untuk memperbaiki sebagian atau seluruh kesulitan belajar yang dihadapi oleh murid. Perbaikan diarahkan untuk mencapai hasil belajar yang optimal sesuai dengan kemampuan masing-masing melalui perbaikan keseluruhan proses belajar mengajar dan keseluruhan kepribadian murid.
2.2 Ciri-ciri pengajaran remedial
Ciri-ciri pengajaran remedial dapat dijelaskan sebagai berikut:                              
  1. Pengajaran remedial dilaksanakan setelah diketahui kesulitan belajarnya dan kemudian diberikan pelayanan khusus sesuai dengan sifat, jenis dan latar belakangnya.
  2. Dalam pengajaran remedial tujuan instruksional disesuaikan dengan kesulitan belajar yang dihadapi murid.
  3. Metode yang digunakan pada pengajaran remedial bersifat diferensial, artinya disesuaikan dengan sifat, jenis dan latar belakang kesulitan belajarnya.
  4. Alat-alat yang dipergunakan dalam pengajaran remedial lebih bervariasi dan mungkin murid tertentu lebih memerlukan alat khusus tertentu. Misalnya: penggunaan tes diagnostik, sosiometri dan alat-alat laboratorium.
  5. Pengajaran remedial dilaksanakan melalui kerjasama dengan pihak lain. Misalnya: pembimbing, ahli dan lain sebaginya.
  6. Pengajaran remedial menuntut pendekatan dan teknik yang lebih diferensial, maksudnya lebih disesuaikan dengan keadaan masing-masing pribadi murid yang dibantu. Misalnya: pendekatan individualisme.
  7. Dalam pengajaran remedial, alat evalusi yang dipergunakan disesuaikan dengan kesulitan belajar yang dihadapi murid.

2.3 Pentingnya  Pengajaran  Remedial  dalam Proses Berlajar  Mengajar.

Pengajaran remedial mempunyai peranan penting dalam keseluruhan proses belajar mengajar, khususnya dalam mencapai hasil belajar yang optimal. Pengajaran remedial merupakan pelengkap dari proses pengajaran secara keseluruhan. Beberapa alasan pentingnya pengajaran remedial, dapat dilihat dari berbagai segi, yaitu:
1.      Warga Belajar
Warga belajar (murid) ternayat masih banyak yang mendapatkan nilai prestasi belajar     kurang. Misalnya: rata-rata yang dicapai masih jauh di bawah ukuran yang diharapkan. Kenyataan menunjukkan pula bahwa setiap murid mempunyai perbedaan individual dalam proses belajarnya. Ada yang berkemampuan tinggi, sedang ada pula yang rendah, sedang-sedang saja, lambat dan cepat. Di samping itu setiap murid mempunyai pengalaman dan latar belakang yang berbeda satu dengan yang lainnya. Di dalam proses belajar mengajar pada umumnya, guru menggunakan pendekatan yang sama, kadang-kadang melupakan perbedaan individual sehingga keunikan setiap pribadi murid kurang mendapatkan pelayanan. Hal ini dapat mengakibatkan murid mengalami kesulitan belajar. Apabila murid dapt kesempatan belajar sesuai dengan pribadinya diharapkan ia dapat mencapai prestasi belajar yang optimal sesuai dengan kemampuannya. Atas dasar hal tersebut pengajaran remedial sangat diperlukan untuk membantu setiap pribadi murid agar mendapat kesempatan memperoleh prestasi belajar yang memadai sesuai dengan kemampuannya.
2.      Pendidik dan Pengajar
Pada dasarnya guru bertanggug jawab atas keseluruhan proses pendidikan di sekolah. Hal ini berarti bahwa guru harus bertanggung jawab terhadap pencapaian tujuan pendidikan melalui pencapaian tujuan institusional, tujuan kutikuler dan tujuan instruksional. Kenyataan menunjukkan bahwa murid sebagai individu mempunyai perbedaan-perbedaan.
Perbedaan itu berakibat pula pada keberhasilan murid dalam belajar. Terhadap murid yang belum berhasil, seorang guru bertanggung jawab untuk membantu. Supaya bantuan yang diberikan kepada murid dapat berhasil guna, maka harus melalui suatu proses diagnosis dan diakhiri dengan pengajaran remedial. Berhasil tidaknya seorang guru, dapat dilihat dalam kemampuannya melaksanakan proses belajar mengajar yang sebaik-baiknya, sehingga semua murid dapat mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
Dalam melaksanakan tugas, peranan seorang guru bukan hanya sekedar penyampai pengetahuan kepada murid tetapi juga mempunyai peranan sebagai pembimbing yang harus dapat membantu murid memahami dirinya dan mampu mengatasi hambatan-hambatan di dalam dirinya. Dalam kaitan inilah pengajaran remedial merupakan salah satu upaya yang dapat dilaksanakan oleh seorang guru dalam memberikan peluang besar bagi setiap murid untuk dapat mencapai prestasi belajar secara optimal dan maksimal.
3.      Proses Belajar
Ditinjau dari segi pengertian proses belajar mengajar, pengajaran remedial diperlukan dalam melaksanakan proses belajar mengajar yang sebenarnya. Pada dasarnya belajar yang sesungguhnya dapat diartikan sebagai sesuatu proses perubahan tingkah laku secara keseluruhan.
Adanya gejala kesulitan belajar merupakan indikasi belum adanya perubahan tingkah laku secara keseluruhan, oleh karena itu masih diperlukan proses belajar mengajar khusus yang dapat membantu pencapaian keseluruhan perubahan tingkah laku sebagai hasil belajar. Dengan demikian dapat dipahami bahwa pengajaran remedial mempunyai peranan yang penting terhadap keberhasilan proses belajar mengajar secara keseluruhan.
4.      Pelayanan Bimbingan
Pada dasarnya pelaksanaan pelayanan bimbingan dan konseling merupakan kelengkapan dari keseluruhan proses pendidikan. Melalui pelayanan ini diharapkan setiap murid dapat memahami dirinya, memahami kelebihan dan kelemahannya serta harus mampu mengarahkan dirinya untuk mencapai perkembangan yang optimal.
Untuk melaksanakan pelayanan bimbingan dan konseling yang sebaik-baiknya, pengajaran remedial merupakan salah satu bentuk pelayanan bimbingan dan konseling melalui interaksi belajar mengajar. Dengan demikian pengajaran remedial menunjang pelaksanaan bimbingan dan konseling dan sebaliknya pelaksanaan bimbingan dan konseling dapat menunjang pelaksanaan pengajaran remedial.

2.4 Prinsip pembelajaran  remedial     

Pada dasarnya proses, pelaksaan pengajaran remedial serupa dengan proses belajar-mengajar biasa (reuler). Namun perbedaannya terletak  pada 2 prinsip /karakteritis berikut:
1.      Tujuan pembelajaran lebih diarahkan pada peningkatan prestasi belajar siswa, baik secara kualitatif maupun kuantitatif, sehingga setidak-tidaknya dapat memenuhi kriteria keberhasilan minimal yang dapat diterima atau meningkatkan kemampuan penyesuaian kembali, baik terhadap dirinya maupun lingkunganya.
2.      Strategi pendekatan (termasuk di dalamnya metode, teknik, materi, progam, bentuk/jenis tugas, dan lain-lainnya) lebih ditekankan pada pnyensuaian keragaman kondisi obyektif yang dapat dipandang sebagai modifikasi dari proses belajar biasa. Keragaman obyektif yang dimaksud dalam hal ini, seprerti kapasitas umum/khusus, motivasi, minat, aspirasi, pengetahuan, keterampilan dasar/prasaratan, sikap kebiasaan, kematangan/kesiapan, dan sebagainya. Sedangkan yang termasuk dalam modifikasi dalam hal ini antara lain pengulangan, percepatan, pengayatan, dan penggantian/subtitusi.

2.5 Langkah-langkah mengidentifikasi siswa 

Program remedial akan berhasil dengan baik jika didahului oleh upaya guru      mengidenfikasi kesulitan belajar siswa dengan baik.
Adapun langkah-langkah mengidentifikasi siswa sebagai berikut:
1.      Menandai murid dalam satu kelas atau satu kelompok yang diduga mengalami kesulitan belajar, baik secara umum maupun khusus dalam mata pelajaran tertentu.
2.      Cara menentukan ialah membandingkan siswa dalam kelompoknya atau dengan kriteria tingkat keberhasilan yang telah ditetapkan untuk suatu mata pelajaran atau untuk bahan tertentu.
3.      Berbagai teknik dapat ditempuh, antara lain :
·         Meneliti nilai ulangan yang terdapat dalam buku laporan rapot), lalu dibandingkan dengan rata-rata kelasnya.
·         Menganalisis hasil ulangan yang telah dibuatnya dengan melihat tipe kesalahan yang telah dibuatnya.
·         Mengobservasi siswa dalam proses belajar di kelas.
·         Memeriksa buku catatan pribadi yang ada pada petugas BP atau guru kelas.

2.6 Tujuan dan Fungsi Pengajaran  Remedial

·         Tujuan Pengajaran Remedial
Tujuan pengajaran remedial sebenarnya tidak berbeda dengan tujuan pangajaran pada umumya, yaitu agar murid dapat mencapai prestasi belajar sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan. Secara khusus pengajaran remedial bertujuan agar murid yang mengalami kesulitan belajar dapat mencapai prestasi belajar yang diharapkan melalui proses penyembuhan atau perbaikan, baik segi proses belajar mengajar maupun kepribadian murid.
Tujuan pengajaran remedial secara terinci adalah agar murid dapat:
1.      Memahami dirinya, khususnya yang menyangkut prestasi belajar meliputi segi kekuatan, kelemahan, jenis dan sifatnya.
2.      Memperbaiki cara-cara belajar kea rah yang lebih baik sesuai dengan kesulitan yang dihadapi.
3.      Memilih materi dan fasilitas belajar secara tepat untuk mengatasi kesulitan belajarnya.
4.      Mengembangkan sikap-sikap dan kebiasaan baru yang dapat mendorong tercapainya hasil belajar yang lebih baik.
5.      Mengatasi habatan-hambatan belajar yang lebih baik.
6.      Melaksanakan tugas-tugas belajar yang diberikan


·         Fungsi Pengajaran Remedial
       Berdasarkan pengertian sebagaimana telah dikemukakan di atas, jelas bahwa pengajaran remedial mempunyai fungsi yang amat penting dalam keseluruhan proses belajar mengajar. Adapun beberapa fungsi pengajaran remedial adalah sebagai berikut:
1.      Fungsi korektif
Pengajaran remedial mempunyai fungsi korektif, artinya melalui pengajaran remedial dapat diadakan pembentukan atau perbaikan terhadap sesuatu yang dianggap masih belum mencapai apa yang diharapkan dalam keseluruhan proses belajar mengajar. Hal-hal yang diperbaiki melalui pengajaran remedial anatara lain meliputi perumusan tujuan
a.       Penggunaan metode mengajar
b.      Cara-cara belajar
c.       Materi dana alat pelajaran
d.      Evaluasi
e.       Segi-segi pribadi murid
Dalam perbaikan terhadap hal-hal tersebut di atas, maka prestasi belajar murid beserta    faktor-faktor yang mempengaruhi dapat diperbaiki.
2.      Fungsi penyesuaian
Yang dimaksud penyesuaian adalah agar dapat membantu murid untuk menyesuaikan dirinya terhadap tuntutan kegiatan belajar. Murid dapat belajar sesuai dengan keadaan dan kemampuan pribadinya sehingga mempunyai peluang besar untuk memperoleh prestasi belajar yang lebih baik. Tuntuan belajar yang diberikan murid telah disesuaikan denan sifat jenis dan latar belakang kesulitannya sehingga murid diharapkan lebih terdorong untuk belajar.
3.      Fungsi pemahaman
Fungsi pemahaman adalah agar pengajaran remedial memunkinkan guru, murid dan pihak lain dapat memeperoleh pemahaman yang lebih memahami dirinya dan segala aspeknya. Begitu pula guru dan pihak-pihak lainnya dapat lebih memahami akan keadaan pribadi murid.
4.      Fungsi pengayaan
Fungsi pengayaan dimaksud agar pengajaran remedial dapat memperkaya proses belajar mengajar. Bahan pelajaran yang tidak disampaikan dalam pengajaran regular, dapat iperoleh melalui pengajaran remedial. Pengayaan lain adalah dalam segi metode dan alat yang dipergunakan dalam pengajara remedial. Dengan demikian, diharapkan hasil yang diperoleh murid dapat lebih banyak, lebih luas dan lebih dalam sehingga hasil belajarnya lebih kaya.
5.      Fungsi terapeutik
Dengan pengajaran remedial secara langsung atau tidak langsung dapat menyembuhkan atau memperbaiki kondisi kepribadian dapat menunjang pencapaian prestasi belajar, demikian pula sebaliknya.
6.      Fungsi akselerasi
Fungsi akselerasi adalah agar pengajaran remedial dapat mempercepat proses belajar baik dalam arti waktu maupun materi. Misalnya murid yang tergolong lambat dalam belajar, dapat dibantu lebih cepat proses belajarnya melalui pengajaran remedial.

2.7 Macam-macam  Metode  Pembelajaran Remedial

Metode mengajar dapat diartikan sebagai suatu cara yang harus dilalui untuk menyajikan bahan pengajaran agar tercapai tujuan pengajaran. Hakekat tujuan adalah merupakan petunjuk bagi guru untuk memilih satu atau serangkaian metode yang efektif. Dengan demikian maka metode mengajar adalah:
·         merupakan salah satu komponen dari proses belajar mengajar
·         merupakan alat mencapai tujuan, yang didukung oleh alat-alat bantu mengajar
·         merupakan kebutuhan dalam suatu sistem pendidikan.
Adapun faktor-faktor yang harus dipertimbangkan dalam pemilihan dan penggunaan metode mengajar secara efektif adalah:
1.      Tujuan pengajaran
Kegiatan belajar mengajar merupakan kegiatan bertujuan, yang terikat dan terarah pada tujuan serta dilaksanakan untuk mencapai suatu tujuan.
2.      Bahan pengajaran
Bahan pengajaran merupakan materi yang perlu diberikan atau dipelajari siswa agar tujuan yang telah ditetapkan dapat dicapai.
3.      Guru/pendidik
Tugas guru paling utama adalah mengajar dan mendidik. Sebagai pengajar guru merupakan medium atau perantara aktif antara murid dan ilmu pengetahuan.
Dalam melaksanakan tugasnya, guru harus mampu memilih dan menggunakan metode yang tepat, maka guru perlu mempertimbangkan kemampuannya dalam hal penguasaan terhadap berbagai metode mengajar.
4.      Anak didik
Anak didik dalam proses belajar mengaja dapat sebagai obyek dan subyek dalam proses pengajaran.
5.      Situasi mengajar
Maksudnya situasi atau sekitar di mana siswa sedang melaksanakan kegiatan belajar, juga menuntut metode yang berlainan sesuai dengan yang diperlukan.
Metode pengajaran remedial merupakan metode yang dilaksanakan dalam keseluruhan kegiatan bimbingan kesulitan belajar mulai dari langkah-langkah identifikasi kasus sampai dengan langkah tindak lanjut. Beberapa metode yang dapat dilaksanakan dalam pengajaran remedial yaitu:
1.      Metode Pemberian Tugas
Merupakan metode yang dilakukan guru dengan memberikan tugas-tugas tertentu kepada murid baik secara kelompok maupun secara individual, kemudian diminta pertanggung jawaban atas tugas-tugas tersebut. Adapun penetapan jenis dan sifat tugas yang diberikan disesuaikan dengan jenis, sifat dan latar belakang kesulitan belajar yang dihadapi.
·         Hal-hal yang harus diperhatikan guru dalam memberikan tugas kepada murid, yaitu:
a.       jika tugas yang diberikan bermaksud untuk mengenal kasus dan mendiagnosis kesulitan belajar, hendaknya ditetapkan secara jelas cara-cara mengerjakan tugas dan patokan penilaian tugas, sehingga dapat dengan mudah mengenal kasus dan menetapkan jenis serta sifat kesulitan belajar.
b.       jika metode pemberian tugas digunakan sebagai bentuk bantuan, maka perlu diperhatikan langkah-langkah:
1.      menetapkan jenis tugas yang akan diberikan sesuai dengan kesulitan yang dihadapi.
2.      menetapkan sifat tugas yang akan diberikan untuk individual atau kelompok.
3.      membuat petunjuk yang jelas tentang cara pengerjaan tugas.
4.      selama tugas dikerjakan perlu diadakan pengamatan secara cermat.
5.      membuat patokan-patokan penilaian.
6.      mengadakan penilaian secara cermat setelah tugas diselesaikan.
2.      Metode Diskusi
Metode diskusi adalah suatu proses pendekatan dari murid dalam memecahkan berbagai masalah secara analitis ditinjau dari berbagai titik pandangan.
Dalam pengajaran remedial, metode diskusi dapat digunakan sebagai salah satu metode dengan memanfaatkan interaksi antar individu dalam kelompok untuk memperbaiki kesulitan belajar. Peranan guru dalam diskusi adalah merangsang dan mengarahkan jalannya diskusi.
·         Langkah-langkah pelaksaan metode diskusi
1.      tetapkan dengan pasti bahwa metode diskusi dapat digunakan sebagai salah satu metode pengajaran remedial
2.      menetapkan materi yang didiskusikan serta langkah-langkah yang akan ditempuh
3.      menetapkan tujuan yang akan dicapai melalui diskusi tersebut
4.      tetapkan siapa yang akan dibantu dengan diskusi tersebut, apakah seorang murid atau sekelompok murid dengan kesulitan belajar tertentu
5.      membentuk kelompok diskusi dan menjelaskan kepada peserta diskusi tentang langkah-langkah dan hasil yang akan dicapai dalam diskusi
6.      tetapkan alat-alat atau sarana yang diperlukan
7.      berikan arahan dan dorongan selama diskusi berlangsung
8.      membuat pedoman observasi untuk menilai jalannya diskusi
9.      melakukan penilaian pada akhir diskusi untuk memperoleh gambaran keberhasilan diskusi
10.  menetapkan kegiatan sebagai tindak lanjut
3.      Metode Tanya Jawab
Metode tanya jawab merupakan bentuk interaksi langsung secara lisan antara guru dengan murid.
Berdasarkan jenis dan sifat kesulitan yang dihadapi murid, maka tujuan pengajaran remedial adalah:
a.       untuk membantu murid mengenal dirinya secara lebih mendalam
b.      membantu murid mengenali kelebihan dan kekurangannya
c.       membantu murid memperbaiki cara belajarnya
·         Faktor-faktor yang perlu dipertimbangkan dalam pelaksanaan metode tanya jawab
a.       menetapkan metode tanya jawab sebagai metode yang tepat
b.      menguasai teknik-teknik bertanya sebagai cara bertanya yang bersifat penyembuhan
c.       menciptakan suasana terbuka, menyenangkan dan hubungan yang penuh pengertian dan pemahaman
d.      menetapkan tujuan sebagai patokan keberhasilan
e.       melakukan penilaian selama dan akhir tanya jawab
f.       membuat penilaian selama tindak lanjut tanya jawab


4.      Metode Kerja Kelompok
Metode kerja kelompok adalah penyajian dengan cara pemberian tugas-tugas untuk mempelajari sesuatu kepada kelompok-kelompok belajar yang sudah ditentukan dalam rangka mencapai tujuan. Dalam kerja kelompok yang terpenting adalah interaksi antar anggota kelompok dan dari interaksi ini diharapkan akan terjadi perbaikan pada diri murid yang mengalami kesulitan dalam belajar.
·         Langkah-langkah dalam kegiatan kelompok
1.      Tetapkan sekelompok murid yang mengalami kesulitan belajar, dalam hal apa kesulitan itu terjadi dan apa latar belakangnya.
2.      Tetapkan karakteristik hubungan sosial murid yang mengalami kesulitan belajar. Misal: dengan siapa ia sering bergaul, dll
3.      Tetapkan jenis kegiatan kelompok yang akan dilakukan.
4.      Membentuk kelompok dengan memperhatikan besarnya kelompok, ciri-ciri anggota kelompok dan pemimpin kelompok.
5.      Penjelasan tentang tata kerja kegiatan kelompok.
6.      Pelaksanaan kegiatan kelompok.
7.      Evaluasi kegiatan kelompok.
8.      Tindak lanjut kegiatan.
5.      Metode Tutor Sebaya
Tutor sebaya adalah seorang murid atau beberapa murid yang ditunjuk dan ditugaskan untuk membantu murid tertentu yang mengalami kesulitan belajar. Murid yang dipilih sebagai tutor adalah murid yang tergolong dalam prestasi belajarnya baik dan mempunyai hubungan sosial baik dengan teman-temannya, terutama dengan murid yang mengalami kesulitan belajar.
6.      Metode Pengajaran Individual
Pengajaran individual adalah suatu bentuk proses belajar mengajar yang dilakukan secara individual, artinya dalam bentuk interaksi antara guru dengan seorang murid secara individual. Untuk melaksanakan pengajaran individual dalam pengajaran remedial, maka guru dituntut memiliki kemampuan sebagai pembimbing (misal: ulet, sabar, bertanggung jawab, menerima, memahami, disenangi, dsb), mampu menciptakan suasana sedemikian rupa sehingga dalam proses pengajaran terjadi interaksi yang bersifat membantu.



BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan dan saran

·         pengajaran remedial  adalah suatu bentuk pengajaran yang bersifat penyembuhan atau bersifat perbaikan.
·         Ciri-ciri pengajaran remedial dapat dijelaskan sebagai berikut:                         
Pengajaran remedial dilaksanakan setelah diketahui kesulitan belajarnya, tujuan instruksional disesuaikan dengan kesulitan belajar yang dihadapi murid, metode yang digunakan pada pengajaran remedial bersifat diferensial, alat-alat yang dipergunakan dalam pengajaran remedial lebih bervariasi, pengajaran remedial dilaksanakan melalui kerjasama dengan pihak lain, menuntut pendekatan dan teknik yang lebih diferensial,  dan alat evalusi yang dipergunakan disesuaikan dengan kesulitan belajar yang dihadapi murid.
·         Pentingnya pengajaran remedial, dapat dilihat dari berbagai segi, yaitu: warga Belajar (murid), pendidik atau pengajar, proses belajar, dan pelayanan bimbingan.
·         Ada 2 prinsip pembelajaran remedial yaitu, tujuan pembelajaran lebih diarahkan pada peningkatan prestasi belajar siswa dan strategi pendekatan.
·         Tujuan pengajaran remedial yaitu agar murid dapat mencapai prestasi belajar sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan.
·         Metode yang digunakan dalam pembelajaran remedial yaitu, metode pemberian tugas, metode diskusi, metode kerja kelompok, metode tutor sebaya, dan metode pengajaran individual.
                                                                                                










KATA PENGANTAR


Bismillahirrahmaanirrahiim
Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat, taufik serta hidayah-NYA, sehingga tim kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul Remedial Pembelajaran Bahasa Indonesia di Kelas Rendah ini dengan baik dan tepat pada waktunya.
Kami mengucapkan banyak terima kasih atas bantuan, bimbingan dan arahan dari berbagai pihak. Pada kesempatan ini dengan segala kerendahan hati, kami menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua rekan-rekan kelompok dan dosen pembimbing.
Kami menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini banyak sekali kekurangan dan masih jauh dari kesempurnaan baik dari segi bahasa maupun susunan penulisannya. Hal ini disebabkan oleh kemampuan dan pengalaman tim kami yang terbatas. Oleh karena itu, kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun demi perbaikan untuk langkah-langkah selanjutnya.
Akhirnya kami mengucapkan terima kasih yang sedalam-dalamnya kepada semua pihak yang telah terkait. Semoga segala bantuan, bimbingan dan arahan yang diberikan mendapat ganjaran yang berlipat ganda dari Allah SWT.

Banjarmasin, 11 Mei 2012


        Tim Penyusun
         Kelompok 10


DAFTAR ISI


Daftar Pustaka

 




2 komentar: